Plaza Desain 2018

 

Pesatnya perkembangan
industri kreatif di Indonesia, membuat profesi desainer grafis menjadi
“spotlight”, sebagai profesi yang hangat digeluti masyarakat. Alhasil, tercatat 5000 mahasiswa desain grafis baru lulus setiap tahunnya. Hal
ini menyebabkan persaingan di industri desain
semakin ketat, belum lagi ditambah dengan persaingan dengan para desainer yang sudah existing di industri, dan juga pelaku asing yang mulai memasuki pasar di Indonesia.

Meskipun profesi desainer grafis telah menjadi “spotlight” tetapi mengapa ungkapan-ungkapan seperti “harga teman” atau “ah
elah gampang”
masih sering terdengar? Bukankah hal ini membuktikan bahwa profesi desainer grafis masih kurang dihargai di Indonesia?

Ataukah kita juga sebenarnya perlu meng-kritisi apakah pertumbuhan kuantitas desainer grafis baru tersebut “sudah” diikuti dengan perkembangan kualitas desainer grafisnya?

Siapakah yang bisa menjamin bahwa seseorang yang meng-klaim dirinya adalah seorang “Desainer Grafis” sudah mempunyai value dan profesionalitas seorang desainer grafis yang sesungguhnya?